“Kami telah meminta Kedubes Malaysia di Jakarta untuk memberikan laporan secara lengkap mengenai kasus ini,” papar Hamidi, seperti dilansir Bernama, Rabu (3/3). Zahid menyatakan, tak mungkin Angkatan Tentara Malaysia (ATM) terlibat, baik secara langsung atau tidak, pada kegiatan pemberontakan maupun terorisme.
Hal ini terkait penggerebekan Kepolisian Aceh beberapa waktu lalu ke markas pelatihan teroris di kawasan hutan Jalin, Aceh Besar. Ada dugaan, di tempat itu sekitar 50 orang dilatih secara militer untuk tujuan terorisme.
Ketika 100 anggota polisi melakukan penyerbuan, mereka melakukan tembakan sehingga terjadi baku tembak. Sekitar 14 jam kemudian, polisi dapat melumpuhkan perlawanan dan membongkar markas.
Polisi menemukan senjata api yang lengkap, pisau komando, teleskop, ransum tentara, beberapa stel pakaian tentara mirip dengan ATM, dan tenda. Semua temuan itu kemudian dibawa ke Mabes Polri Jakarta untuk penyelidikan lebih lanjut. [vin]
sumber : inilah . com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas komentarnya.